Senin, 14 Juni 2010

indonesia maju menggerus kemiskinan, dan lebih mapan dalam perekonomian dengan perkebunan kelapa sawit


Indonesia oh indonesia

Malangnya nasib indonesiaku, daratan luas, kekayaan alam melimpah, tapi kemiskinan meraja lela, kapan negeri tercintaku ini bisa lebih makmur dan lebih maju. Hutang dimana mana, hidup cuman berharap dari hibah, wek ke ke, sedih...

Apakah daratan yang segitu luasnya benar benar tidak mampu membuat negri kita lebih makmur? Apakah salah, jika hutan hutan yang telah digunduli oleh orang orang yang tidak bertanggung jawab, diagarap oleh PT.PN sekalian biar BUMN yang satu ini bisa lebih profesional dan lebih profitable, dengan menanami pohon kelapa sawit? Kan lahan yang gundul ada jutaan hektar? Bukankah ini sebagai peluang bisnis? Bukan minyak sawit juga bisa diolah menjadi bahan bakar minyak ( BBM ) yang bakal menjadi minyak terbarukan pengganti minyak alam yang diambang kepunahan? Betapa bagusnya prospeknya, dikala nanti minyak alam habis, pemerintah sudah punya penggantinya, kan enak kalo pemerintah juga memproduksi minyak tersebut, kontrol harga masih dipegang, dan bukan korporat sebagai penentu harga, yang pastinya semena mena to!

Dan hal ini juga kan peluang untuk mendapat kan penghasilan sebagai penambah devisa negara? Dan berapa ratus ribu tenaga kerja yang bisa terserap? Dan bukankah hal itu bisa meningkatkan kesejahteraan warganya, dan gak pemerintah tidak perlu lagi menghambur hamburkan uang negara, dalam bentuk bantuan modal yang jumlahnya hanya berapa juta sebagai program pengentasan kemiskinan? Apa mungkin dana pinjaman modal tersebut benar benar bisa mengentaskan kemiskinan? Berapa prosentase kesuksesanya? Apakah tidak lebih bijaksana jika dana yang mencapai trilyunan tersebut dimanfaatkan untuk usaha yang lebih bagus dan berkesinambungan seperti investasi perkebunan sawit diatas? Atau salahkah jika pemerintah ikut terjun dalam bisnis?
Menurut saya tidak,
bukankah keuntungan atau pendapatan yang diperoleh oleh negara akan kembali ke rakyatnya, coba kalo semuanya cuman korporat yang garap? Dapat berapa negara kita? Berapa prosentasenya jika dibandingkan apa bila pemerintah sendiri ikut terjun menggarap lahan tersebut.

Mudah mudahan ada orang pemerintahan yang mau untuk merubah bangsa indonesiaku ini menjadi berani mengambil resiko dan tantangan untuk menuju negeri indonesia makmur.

Hidup indonesiaku, jauhi korupsi, lebih cintai rakyatmu dan lebih bijaksana nan madani

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda Disini