Jumat, 01 April 2011

BILA ANGGOTA PARLEMEN LUPA DARATAN " RAKYATNYA / PEMILIHNYA DI BILANG BODOH "

berikut kutipan dari Detik.Com

Jakarta - Ketua DPR Marzuki Alie dengan tegas menyatakan tidak setuju dengan usulan diadakannya survei untuk mengetahui persetujuan masyarakat terhadap pembangunan gedung baru DPR. Sebab, kalau survei diadakan, hasilnya pasti seratus persen rakyat menyatakan tidak perlu pembangunan gedung.

"Kalau ditanya, ini jelas saya sampaikan, ya, kalau ditanya, masyarakat tanya 'perlu gedung baru atau tidak?' Seratus persen jawabnya tidak. Karena tidak dijelasin. Kalau sistem surveinya perlu gedung baru atau tidak, semua jawab tidak, karena gedung sudah ada," kata Marzuki kepada wartawan di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Jumat (1/4/2011).

"Tapi kalau dijawab bagaimana kita ingin memperbaiki DPR dari posisi sekarang menjadi posisi ke depan itu, inginnya bagaimana, kita jelaskan keperluan-keperluannya, baru ada gedung di situ, baru orang bilang, 'oh, perlu gedung'," imbuh Marzuki.

Sebelumnya, Ketua Fraksi Partai Demokrat, M Jafar Hafsah, mengusulkan agar segera digelar survei untuk mengetahui persetujuan masyarakat terkait pembangunan gedung baru DPR. Menurut Jafar, yang juga kolega Marzuki di DPR ini, survei dapat memberikan gambaran opini masyarakat tentang pembangunan gedung.

Ditanya apakah metode survei yang diusulkan Jafar tidak pas, Marzuki menjawab, rakyat biasa tidak bisa diajak memikirkan perbaikan sistem DPR, termasuk di dalamnya pembangunan gedung baru.

"Ini cuma orang-orang yang elite yang paham yang bisa membahas ini, rakyat biasa nggak bisa dibawa. Kalau rakyat biasa dibawa memikirkan bagamana perbaikian sistem, bagaimana perbaikan organisasi, bagaimana perbaikan infrastruktur, rakyat biasa pusing pikirannya" kata Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat ini.

Marzuki mengatakan, bagi rakyat yang penting adalah kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi.

"Rakyat biasa dari hari ke hari yang penting perutnya berisi, udah jalan, makan, kerja, ada rumah, ada pendidikan, selesai rakyat. Jangan diajak ngurusin yang begini. Urusan begini orang-orang pinter-pinter ajak bicara, ajak kampus-kampus bicara, kita diskusikan. Saya siap, kok, untuk didiskusikan," kata Marzuki.

Lebih dari itu, Marzuki mengajak semua pihak untuk memikirkan substansi pembangunan gedung baru DPR yang merupakan bagian dari Rencana Strategis DPR 2009-2014.

"Mari kita bicara substansi, kalau semua dipolitisir, hancur republik ini," ujarnya.
(lrn/irw)

link aslinya
http://www.detiknews.com/read/2011/04/01/185527/1606832/10/marzuki-cuma-elite-yang-bisa-bahas-gedung-baru-dpr-rakyat-biasa-tak-bisa?n991102605

heeeeeeeeeem... benar-benar membuat geram membacanya ( yang di bolt ). memang tidak secaraa jelas mengatakan rakyat indonesia tolol, goblok, tidak cerdas atau kata sepadananya, namun kalimat dibawah ini secara sangat tersirat melecehkan rakyat "biasa" yang sebenarnya memberikan jalan kepada mereka sampai kesenyan, dengan maksud mewakili aspirasi mereka (rakyat "biasa" ) dan bukan malah sok pandai sendiri dan mengabaikan aspirasi pemilihnya, " berikut petikannya:

"Ini cuma orang-orang yang elite yang paham yang bisa membahas ini, rakyat biasa nggak bisa dibawa. Kalau rakyat biasa dibawa memikirkan bagamana perbaikian sistem, bagaimana perbaikan organisasi, bagaimana perbaikan infrastruktur, rakyat biasa pusing pikirannya "

dan kalimat :

"Rakyat biasa dari hari ke hari yang penting perutnya berisi, udah jalan, makan, kerja, ada rumah, ada pendidikan, selesai rakyat. Jangan diajak ngurusin yang begini. Urusan begini orang-orang pinter-pinter ajak bicara, ajak kampus-kampus bicara, kita diskusikan. Saya siap, kok, untuk didiskusikan,"

Pantaskah kata-kata wakil Rakyat yang seperti ini? sungguh sangat menyesakkan dan menyakitkan hati penulis yang notabene tidak berpendidikan formal, dan mungkin banyak temen-temen rakyat biasa yang lain jg ikut merasa tersakiti hatinya oleh kalimat diatas, melihat berbagai pernyataan dan berita yang termuat dalam surat kabar maupun media Televisi pun rakyat biasa bisa menilai kinerja dan perilaku WAKIL rayat yang bak Penguasa Yang lupa daratan itu, yang haus penghormatan, material dan kekuasaan.

Tidak kah bisa mereka lebih santun? dan berpikir bahwa tidak hanya mereka kaum elit yang mengerti persoalan seperti ini? andai kata benar perkataan mereka bahwa rakyat "biasa" adalah orang bodoh, mengapa mereka tidak berpikir " Andai Dana Rencana pembangunan Gedung DPR yang super mewah dengan budget 1.18 trilyun itu digunakan untuk lebih meningkatkan Mutu pendidikan dan mendidik semua rakyat biasa menjadi seorang / rakyat yang pintar? atau untuk membuka lapangan pekerjaan yang baru, pasti bakal lebih bermanfaat bukan!"

Sudah sewajarnya jika beberapa pemilu legislatif ke belakang semakin banyak yang ABSTAIN / GOLPUT, karena mereka sudah yakin terlebih dahulu bahwa nanti jika yang mereka pilih pasti akan lupa akan aspirasi pemilihnya. Tidak kah mereka wakil rakyat ingin merubah data statistik yang seperti ini?

MARI KITA SEMU KEMBALI MENDALAMI ADAT ISTIADAT, SOPAN SANTUN DAN BUDI PEKERTI SEPERTI YANG DIAJARKAN OLEH SESEPUH KITA DULU

" MR. PRESIDENT!, MY NAME IS 4BU H4NIF4H AND I AM NOT A TERORIST "

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan Komentar Anda Disini